Indah Pada Waktunya

Kamis, 12 September 2013

Ulangan 4 :1-10




KETAATAN MENDATANGKAN BERKAT  


Setiap ketetapan dan peraturan yang dibuat, pasti untuk mengatur supaya lebih baik sesuatu yang di aturnya. Tentunya demikian pula dengan bangsa Israel sewaktu Musa nenasehati bangsa tersebut supaya memelihara hukum Allah. Mereka tidak dibenarkan untuk menambah atau mengurangi yang diperintahkankan oleh Tuhan (ayat 2). Bahkan kalau mereka patuh maka akan menghasilkan berkat untuk hidup memasuki serta menduduki negeri yang diberikan oleh Tuhan dan selama tinggal di dalam negeri harus juga tetap menjalankanya. Demikian pula sebaliknya jika melanggar maka akan ada akibatnya yaitu hukuman dari Tuhan, bukti akan akibat melanggar perintah Tuhan telah diperlihatkan~Nya kepada bangsa Israel yaitu pemusnahan semua orang yang mengikuti Baal-Peor (ayat 3).

Kesetiaan bangsa Israel sangat dibutuhkan sebab akan menjadi kebijaksanaan dan akal budi di mata bangsa – bangsa lain karena tidak ada bangsa lain yang mempunyai Tuhan yang begitu dekat kepada umatnya dan tidak ada bangsa besar lain yang mempunyai ketetapan dan peraturan yang demikian adil. Namun demikian Musa juga mengingatkan agar mereka waspada dan berhati – hati supaya jangan melupakan hal – hal yang dilihat oleh mata dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatan mereka dan menyampaikan juga kepada anak cucunya.

Demikian pula kehidupan kita  sekarang memasuki situasi yang berbeda setiap hari, setiap minggu , maupun setiap bulan. Kemajuan zaman, ilmu pengetahuan dan tehnologi telah membawa kita pada situasi yang sulit untuk menentukan pilihan. Terkadang kita pada posisi sulit menentukan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Firman Tuhan yang disampaikan Musa kepada bangsa Israel pada ribuan tahun yang lalu tetap sangat relevan pada saat ini, bahwa dalam situasi yang sulit ini Tuhan mau katakan “ maka sekarang hai umat~Ku, dengarkanlah”. Mendengarkan Firman Tuhan dan menjadikannya sebagai pedoman hidup dan membawa kita kepada perjalanan hidup yang teratur karena Tuhan sendiri yang menuntun dan mengarahkan. Perjalanan yang teratur itu akan mendatangkan berkat dan sejahtera bagi yang setia. Amin (KAP) 


Mazmur 46 : 2-4


                                                                                         

          ALLAH TEMPAT PERLINDUNGAN DAN KEKUATAN

          Hidup orang benar mendapat perlindungan dan kekuatan dari Tuhan, hal ini sudah tidak dapat di bantah oleh pernyataan apapun. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasehat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. Ia seperti pohon, yang ditanam ditepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya, apa saja yang diperbuatnya berhasil.

          Mengandalkan Tuhan dalam kehidupan adalah cerminan orang benar, karena dia sangat menyadari akan keterbatasannya. Pikirannya selalu positif dan tidak dijadikan landasan utama dalam bertindak, dia pasti melibatkan suarahatinya, oleh karena itu seluruh hidupnya diserahkan kepada Tuhan, khawatir di singkirkannya dengan iman, ketakutan dihadapinya dengan berdoa, kesombongan dilawannya dengan mengucap syukur dalam segala hal.  keberhasilannya tidak menjadikan dirinya lupa diri melainkan akan diberikannya lewat kesaksian dengan sesama manusia supaya orang lain juga selamat.

Dalam nas ini dinyatakan jelas bahwa Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung – gunung goncang di dalam laut; sekalipun rIbut dan berbuih airnya, sekalipun gunung – gunung goyang oleh geloranya (ayat 2-4). Untuk itu apalagi yang kita takutkan dalam hidup ini ? serahkanlah pada Yesus, dia segera menolong kita. Amin (KAP)   

Timbunan Emas Zaman Byzantium Ditemukan di Yerusalem


Arkeolog Israel menggali sekumpulan emas zaman Byzantium di Kota Lama di Yerusalem, kata Hebrew University of Jerusalem pada Senin.

Direktur penggalian Eilat Mazar menjelaskan penggalian 36 koin emas, sebuah medali emas bergambar sebuah lilin ritual Yahudi ,dan satu set perhiasan emas dan perak tersebut sebagai “penemuan mencengangkan yang hanya terjadi sekali seumur hidup.”

Sebuah pernyataan menyebutkan bahwa harta itu ditemukan sekitar 50 meter dari dinding selatan di kompleks masjid Al Aqsa, yang dikenal oleh Yahudi sebagai Temple Mount dan dihormati sebagai situs tempat ibadah Yahudi bagi raja Salomo dan Herod.

Mazar, dari Hebrew University Institute of Archaeology, mengatakan bahwa meskipun penggalian itu dilakukan di area yang sama tempat ditemukannya artefak dari masa Salomo, yang menurut tradisi Yahudi diratakan oleh kaum Babilonia pada 586 SM, penemuan peninggalan abad ketujuh itu benar-benar tidak disangka-sangka.

“Sepertinya penjelasannya yang paling mungkin adalah bahwa...simpanan itu ditujukan sebagai kontribusi untuk pembangunan sebuah sinagog baru, di sebuah tempat yang dekat dengan Temple Mount,” kutip pernyataan tersebut.

“Satu-satunya hal yang jelas adalah misi mereka – apa pun itu - tidak berhasil. Harta itu terabaikan, dan pemiliknya tidak pernah bisa kembali untuk mengambilnya.”

Mazar memperkirakan harta itu tertinggal ketika Persia menguasai Yerusalem pada abad ke-614 Masehi, kata pernyataan tersebut.

“Setelah Persia menguasai Yerusalem, banyak kaum Yahudi yang kembali ke kota itu dan membentuk mayoritas populasi mereka, berharap mendapat kebebasan politik dan beragama.”

“Namun saat kekuasaan Persia berkurang, alih-alih membentuk sebuah aliansi dengan Yahudi, Persia malah mencari dukungan dari umat Kristen dan akhirnya membuat mereka dapat mengusir kaum Yahudi dari Yerusalem.”

Rabu, 11 September 2013

Titus 2 : 7





          JADILAH TELADAN DALAM BERBUAT BAIK
         
         
          Perbuatan baik sangat disukai oleh Tuhan, maka firman Tuhan juga mengatur tentang hal itu. Seperti yang dikatakan bahwa jadikanlah dirimu suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh – sungguh (ayat 7). Banyak yang dapat kita perbuat untuk melaksanakannya dalam lingkungan keluarga, tetangga, rekan kerja, teman, bahkan dengan orang yang membenci atau memusuhi kita sekalipun.

          Aplikasi dalam kehidupan sangatlah indah jika kita mempunyai dasar yang kuat dengan menjadi orang jujur dan bersungguh – sungguh untuk melaksanakan kebaikan, karena tanpa itu akan menjadi sia – sia, hanya supaya dilihat orang untuk dikatakan hebat atau hanya untuk mendapat pujian atau bahkan untuk mendapat balas jasa atas perbuatan baik kita lakukan. Janganlah demikian. Sangatlah tidak berkenan dihadapan Tuhan. Untuk menjadi orang saleh dan jujur tentunya kita perlu banyak belajar dari keteladanan kehidupan Ayub, dengan berbagai  macam persoalan dia tetap setia terhadap Allah,  tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut kepadanya.

          Dalam melaksanakannya kita juga harus bersabar dan harus meneguhkan hati, dan janganlah bersungut – sungut dan saling mempersalahkan karena teladan itu telah dilakukan terlebih dahulu oleh para nabi yang berbicara demi nama Tuhan. Berbuat baik memang kedengarannya gampang tetapi menjalankannya penuh dengan tantangan. Nas ini telah mengingatkan kita untuk selalu melakukan sehingga menjadi kebiasaan dan akhirnya mendarah daging setiap hari dalam kehidupan kita, pada akhirnya menjadi gemar berbuat baik dan menjadi teladan bagi orang lain. Sesungguhnya itulah kebahagiaan yang sesungguhnya. Amin (KAP)

Mazmur 119 : 112

Mazmur 119 : 114

Filipi 4 : 6

Mazmur 145 : 3

Mazmur 4 : 8

Amsal 15 : 28

Roma 13 : 12

Mazmur 103 : 5

Mazmur 1 : 1

Roma 7 : 2




                                                                                             
HUKUM MENGIKAT HUBUNGAN SUAMI –  ISTERI

          Hubungan yang harmonis adalah suatu keadaan yang diharapkan oleh setiap keluarga yaitu suami isteri dan anak-anak. Kalau dalam rumah tangga banyak perselisihan, pertengkaran bahkan perkelahian yang sampai melibatkan keluarga besar tentunya sangat disayangkan jika terjadi. Hukum yang mengikat adalah perkawinan, bahwa mereka bukan lagi dua, melainkan satu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia (Mateus 19 :6) dan barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, maka ia berbuat zinah (Mateus 19 :9). Demikian pula sebaliknya jika perempuan yang bersuami dan suaminya masih hidup, kalau ia menjadi isteri laki – laki lain maka ia berzinah. (Roma 7 ayat 3)

          Rumah dan dan harta adalah warisan nenek moyang, hal ini akan  menimbulkan banyak masalah dalam keluarga, hubungan suami – isteri akan terganggu jika tidak memilikinya dan juga masalah jika memilikinya berlebihan. Tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia Tuhan (Amsal 19 :14). Sepanjang suami isteri saling mengasihi dan saling mengerti maka semua akan dapat diatasi dengan baik. Terlebih saling menghormati hak dan kewajiban masing – masing, begitu juga dengan anak – anak.

          Oleh karena itu suami – istri harus selalu menjaga hukum yang mengikat perkawinan, oleh nas ini dikatakan bahwa selama hubungan perkawinan terjalin maka isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikat kepada suaminya (Roma 7 ayat 2), sebab hukum berkuasa atas seseorang adalah selama orang itu masih hidup (Roma 7 ayat 1)

          Jadi marilah kita saling mengasihi dan mencintai suami – isteri dengan tulus dan hanya didasarkan pada hukum Tuhan bukan hukum duniawi sehingga dasar pondasi kita dalam perkawinan akan setia sampai akhir hayat dipanggil Tuhan. Amin (KAP)

Galatia 3 : 28




SATU DI DALAM  KRISTUS YESUS

          Yesus Kristus penebus dosa manusia, oleh karena itu tidak ada perbedaan dihadapa~Nya, semua adalah sama dihadapan Tuhan. ucapan ini sering kita dengar dari pengkotbah di atas mimbar. Mari kita simak ayat (28)  Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Benarkah demikian ?  

          Kalau kita menelusuri pada ayat sebelum dan sesudahnya, salah satu makna Yesus disalibkan adalah Dia telah mengakhiri dan menebus kita dari hukum taurat, sebab ada tertulis : “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Yesus kristus telah membuat semua ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima roh yang telah dijanjikan itu (ayat 14). Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah (ayat 29).

          Setiap orang yang percaya berhak menerima janji Allah, tidak terbatas kepada bangsa Israel yang telah lebih dahulu mengenal~Nya bahkan kita mengetahui mereka sebagai bangsa pilihan Allah. Ukuran yang dipakai bukan lamanya mengenal atau percaya tentang Allah tetapi ditentukan oleh kualitas iman, yaitu keyakinan dalam menjalankan kebenaran Firman Tuhan. Satu di dalam Kristus Yesus menjadi tonggak pembaruan bagi orang percaya bahwa tidak membedakan yang satu dengan yang lain, semestinya kita juga bersikap demikian sepanjang hidup tanpa dibatasi oleh apapun, kapanpun dan siapapun.

          Kita jangan mempertajam perbedaan karena akan menimbulkan konflik antar saudara, teman, bahkan dengan sesama teman se iman yang pada akhirnya akan menjadi perpecahan. Hendaknya saling menguatkan serta tetap memelihara persekutuan agar berjalan dengan baik. Apalagi sampai  menghakimi orang lain, tentu tidak berkenan dihadapan Tuhan. Amin (KAP)