Indah Pada Waktunya

Sabtu, 29 Maret 2014

Video Aku

Video Aku

Danrem di Wilayah Pesantren

16

Suatu hari saya iseng membuka kumpulan album lama saya ketika masih aktif menjadi perwira TNI. Entah mengapa, saya mengambil sebuah foto, memperlihatkan saya duduk dikelilingi para pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor di Ponorogo, Madiun. Ketika itu saya menjadi Komandan Korem (Danrem) 081 di Madiun pada tahun 1995.

Tugas sebagai Danrem adalah penugasan non-tempur pertama bagi saya, maka tidak mengherankan saya betul-betul all-out melakukannya. Seperti diketahui, wilayah teritorial yang harus saya bina cukup luas, meliputi Kabupaten Pononogo, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun dan Kotamadya Madiun. Masyarakatnya adalah Muslimin yang taat beribadah. Pondok Modern Darussalam Gontor yang terkenal di Indonesia ada disana. Reog yang terkenal di seluruh Indonesia, berasal dari Ponorogo. Jadi saya juga mengenal dekat kampung Presiden SBY yaitu Pacitan.

Ini merupakan pekerjaan-pekerjaan baru yang sebelumnya amat asing bagi saya. Bagaimana tidak, hampir 21 tahun sebelumnya, karir saya selalu berkutat dengan persoalan “kekerasan” (seek and destroy). Sebagai prajurit tempur di Kopassus, ilmu yang saya pelajari adalah bagaimana misalnya merusak pintu dengan cepat, menembak, dan berhubungan dengan strategi penyerangan.
Tapi menjadi komadan teritorial, kini saya dituntut juga untuk bagaimana bisa turut membangun masyarakat. Sehingga saya harus mengenal soal IDT (Instruksi Presiden untuk Desa Tertinggal), mengurusi warga, memilih sampai menanam bibit jambu mete, dan banyak sekali persoalan-persoalan yang amat berbeda dari pola kerja terdahulu.

Pengalaman di Jawa Timur juga pengalaman saya pertama bersentuhan dengan kultur orang Jawa, lebih tepatnya orang Jawa Timur. Memang, ketika dididik di Akabri di Magelang, sedikit banyak saya telah berinteraksi dengan masyarakat Jawa disekitar Magelang hingga Yogyakarta, tetapi lingkupnya terbatas. Meski istri saya berasal dari Tapanuli, tetapi hidupnya dihabiskan di tanah Pasundan (Jawa Barat). Sehingga yang terasa kental ya budaya Sunda-nya. Saya juga sekolah SMA di Bandung, dan sebelumnya tinggal dengan orang tua saya di Riau. Jadi kami berdua benar-benar menikmati tugas di Jawa Timur ini.

Kendati demikian, saya menyadari betul suasana baru tersebut. Ini pula yang mengubah gaya kepemimpinan saya. Kalau di Kopassus, misalnya ada anak buah yang tidak beres dalam pekerjaannya, tentu saya bersikap keras. Tapi pada jabatan Komandan Teritorial di Madiun ini saya tentu harus menurunkan ritme. Bahkan karena menduduki jabatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat setempat, sekarang saya sudah lupa caranya untuk marah.
Saya teringat suatu kali saya lihat anak buah saya ada yang murung dan duduk termenung sendirian. Saya tegur, “Eh Bung, kenapa kau?” sambil saya tepuk bahunya. Lalu dia bercerita bahwa ia sedang merindukan pacarnya yang berada di Jawa Tengah. Mendengar ceritanya, saya lalu mengizinkannya untuk meninggalkan markas. “OK, boleh kau pergi sekarang. Bukan dua hari tapi saya beri waktu seminggu. Tapi ingat harus pulang tepat waktu,” perintah saya kepadanya. Dia tersentuh dan setelah kembali ke tugas, ia bersemangat lagi.

Seorang pemimpin itu menurut saya haruslah menanamkan pengertian yang jelas soal hak dan kewajiban kepada mereka yang kita pimpin. Berikan apa yang betul-betul menjadi hak mereka, sebaliknya mereka juga harus mengerti betul kewajibannya dalam melaksanakan tugas.
Saya belajar tentang pesantren. Ini juga merupakan dunia baru yang sebelumnya tidak saya kenal. Saya jadi mengetahui dan memahami betapa peran penting dunia pondok pesantren dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Saya tidak bisa membayangkan seandainya tidak ada pesantren, maka sekitar puluhan juta penduduk Indonesia tidak akan pernah mengenyam pendidikan. Terlebih lagi jika dikaitkan dengan upaya pembangunan manusia seutuhnya. Dan ini telah dilakukan oleh dunia pesantren. Pesantren punya andil besar dalam hal ini. Dan saya bersyukur pimpinan waktu itu memberikan kepercayaan kepada saya memimpin teritorial, sehingga saya mengenal dunia pesantren.

Jadi setelah saya dilantik menjadi Danrem, kepada Kepala Staf Korem (Kasrem) yang sudah menempati posnya lebih dahulu, saya minta untuk mengatur komunikasi tatap muka dengan para pemuka masyarakat di tempat-tempat yang merupakan tanggungjawab saya. Saya berniat mengunjungi sebanyak mungkin pondok pesantren yang ada, baik yang terkenal seperti Gontor maupun puluhan pesantren lain yang tersebar di seluruh Kabupaten.

Sebagai orang yang beragama Kristen, saya tidak mempunyai rasa was-was atau minder untuk bergaul dengan sesama satu bangsa yang kebetulan agama dan kepercayaannya berbeda dengan saya. Seperti saya ceritakan pada awal, keikutsertaan saya dalam Pasukan Perdamaian PBB di Mesir membuka wawasan saya mengenai Timur Tengah, mengenai Islam dan budayanya. Saya belajar bahwa agama Islam adalah agama perdamaian, agama yang menghormati perbedaan, agama yang melindungi kaum yang lemah. Ketika kemudian berkesempatan mengunjungi Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), saya makin kagum melihat kinerja mereka. Ketika itu saja jumlah santri dan santriwatinya hampir 10 ribu orang. Sesuai dengan predikat kata “modern” dalam namanya, maka mereka tidak hanya belajar mengaji, tetapi juga belajar berbagai ilmu modern, termasuk bahasa Inggris. Konon dalam satu minggu, ada satu hari dimana seluruh isi pesantren harus berbicara dalam bahasa Inggris. Hebat sekali! Tidaklah mengherankan, PMDG menghasilkan para tokoh nasional seperti Dr. Hidayat Nur Wahid, Din Syamsudin, Muhammad Basyuni dan alm. Nurcholis Madjid.

Karena pengalaman di Timur Tengah itu, saya berani bersilaturahim dengan berbagai pesantren yang ada di wilayah tanggungjawab saya. Saya tidak ingat benar, berapa pesantren yang saya kunjungi tetapi karena saya datang dengan iklas dan hati bersih; umumnya sambutan para kiai sangat baik. Dan komunikasi yang setara berhasil saya bangun di Madiun. Tidak ada masalah SARA (Suku, Agama, Ras dan antar golongan) yang terjadi selama saya menjabat sebagai Danrem.

Jadi Danrem di Madiun itu unik. Di bagian utara terdapat wilayah pegunungan, sementara di bagian selatan, di Pacitan ada laut; jadi wilayah binaan saya ada bagian gunung dan daratan rendah tetapi juga ada Samudra Hindia. Di Madiun terdapat pangkalan udara TNI-AU paling penting dan paling besar yaitu Lanud Iswahyudi. Begitu pentingnya sehingga Komandan Pangkalan (Danlanud) berpangkat Marsekal Pertama, bintang satu, padahal jabatan fungsional saya dalam sistem pemerintahan Orde Baru adalah Ketua Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah), padahal pangkat saya Kolonel. Jadi perlu seni tersendiri bagaimana memimpin Muspida dimana anggotanya ada yang berpangkat lebih tinggi dari saya. Dan juga lebih senior.
Ketika Kasad Pak Wismoyo mengadakan lomba Korem terbaik, saya terpilih menjadi Danrem terbaik. Saya gembira sekaligus bangga karena menunjukkan bahwa saya, prajurit Baret Merah mampu memimpin sebuah komando teritorial. Banyak hal yang saya peroleh pada jabatan yang saya emban selama satu tahun setengah kala itu. Terutama adalah bagaimana akhirnya saya belajar mengenal kultur Jawa dan masyarakatnya.

Hal lain yang merupakan sesuatu yang baru selama menjadi Danrem adalah berhubungan dengan Pemda, berurusan dengan masyarakat miskin di desa-desa tertinggal, dan sebagainya.
Selama satu setengah tahun memimpin Korem Madiun paling tidak kami telah melakukan kegiatan-kegiatan kecil tapi konkret dan mudah dilaksanakan, yang dapat langsung membantu masyarakat kecil di pedesaan.
Melalui kerjasama dengan beberapa instansi seperti Bank dan Yayasan Bhakti Persatuan, waktu itu Korem Madiun telah dapat merealisasikan beberapa kegiatan usaha di bidang pertanian, peternakan, pipanisasi air bagi rakyat. Selain itu Korem Madiun juga telah menanam sejuta pohon produktif di sejumlah wilayah tandus seperti di Pacitan waktu itu.

Untuk anak-anak muda, pesan saya, seorang pemimpin itu harus memiliki rasa cinta kepada masyarakat yang dipimpinnya. Dan untuk memimpin haruslah dengan hati, selain kapabilitas yang baik, kemampuan yang baik dalam memimpin, juga harus cerdas dan selalu mengedepankan hati dalam setiap membuat keputusan. Sehingga sebuah kemajuan itu bisa dicapai secara bersama-sama. Bukan saja hanya menjadi kesuksesan seorang pemimpin saja, tapi masyarakat yang dipimpin juga akhirnya bisa merasa bangga atas keberhasilan yang telah dicapai.

Sungguh amat disayangkan jika ada keberhasilan seorang pemimpin namun masyarakat yang dipimpinnya tidak mengakui keberhasilan tersebut, sebaliknya hanya keburukan dari pemimpin itu saja yang selalu teringat di masyarakat.

Video Aku

Video Aku

CV. LUMADA bitha SUKSES Kirim Kimia Sodium Hypochlorite ke Costumer

CV. LUMADA bitha SUKSES Kirim Kimia Sodium Hypochlorite (NaOCl) ke Costumer 


Inilah Perusahaan  CV LUMADA bitha SUKSES yang bergerak bidang (General Trading ~ Chemicals ~ Transportation ~ Manpower Service)Jika anda berminat dapat menghubungi Marketing (021) 557 52 101 atau (021) 961 52 111 atau (021) 991 52 111 atau (021) 948 02 111 atau 08181 52 111 atau 0812985 52 111 atau email lumada.bsukses@yahoo.co.id atau klik website : http://lumada-group.com atau http://lumada-group.blogspot.com atau http://indonetwork.co.id/lumada-group atau http://olx.co.id/user/kernol.com

Jokowi berencana gugat MNC Grup terkait iklan 'Kutagih janjimu'

Jokowi berencana gugat MNC Grup terkait iklan 'Kutagih janjimu'

MERDEKA.COM. Bakal calon presiden dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) tengah mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum terkait iklan 'Kutagih janjimu' yang menyerang dan menyudutkannya. Menurut Jokowi, iklan tersebut jelas menyudutkannya.

"Kita sedang diskusikan mengenai iklan itu. Kita juga akan pertimbangkan ambil langkah hukum," ujar Jokowi usai makan siang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3).

Jokowi mengetahui bahwa Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang telah memberikan teguran kepada ke tiga stasiun televisi yang menayangkan iklan tersebut. Namun Jokowi menilai, perlu ada tindakan juga dari PDIP.

"Memang sudah mendapat teguran dan tindakan dari KPI, tapi kita juga masih dalam proses, sedang didiskusikan. Nanti kemungkinan Senin akan ada keputusannya," terangnya.

Jokowi menyayangkan maksud pemasangan iklan itu. Menurutnya iklan itu tidak memberikan edukasi, melainkan menumbuhkan nilai negatif.

"Pertama, itu negative campaign, kedua, iklan itu menggunakan wajah saya tanpa izin," tegasnya.

Terkait iklan yang hanya muncul di stasiun televisi milik MNC Group, Jokowi juga meyakini kalau iklan tersebut dibuat oleh pemilik MNC yang saat ini menjadi bakal cawapres Partai Hanura, Harry Tanoesoedibjo.

"Sudah jelas itu (dibuat Hary Tanoe), jelas, kan cuma di grup dia (Harry Tanoe) saja," pungkas Jokowi.

CV. LUMADA bitha SUKSES Kirim Barang Kimia Aluminium Sulfat Cair ke Costumer

CV. LUMADA bitha SUKSES Kirim Barang Kimia Aluminium Sulfat Cair ke Costumer

Inilah Perusahaan  CV LUMADA bitha SUKSES yang bergerak bidang (General Trading ~ Chemicals ~ Transportation ~ Manpower Service)Jika anda berminat dapat menghubungi Marketing (021) 557 52 101 atau (021) 961 52 111 atau (021) 991 52 111 atau (021) 948 02 111 atau 08181 52 111 atau 0812985 52 111 atau email lumada.bsukses@yahoo.co.id atau klik website : http://lumada-group.com atau http://lumada-group.blogspot.com atau http://indonetwork.co.id/lumada-group atau http://olx.co.id/user/kernol.com

CV. LUMADA bitha SUKSES Kirim Barang Kimia Aluminium Sulfat Cair ke Costumer

CV. LUMADA bitha SUKSES Kirim Barang Kimia Aluminium Sulfat Cair ke Costumer


Inilah Perusahaan  CV LUMADA bitha SUKSES yang bergerak bidang (General Trading ~ Chemicals ~ Transportation ~ Manpower Service)Jika anda berminat dapat menghubungi Marketing (021) 557 52 101 atau (021) 961 52 111 atau (021) 991 52 111 atau (021) 948 02 111 atau 08181 52 111 atau 0812985 52 111 atau email lumada.bsukses@yahoo.co.id atau klik website : http://lumada-group.com atau http://lumada-group.blogspot.com atau http://indonetwork.co.id/lumada-group atau http://olx.co.id/user/kernol.com

CV. LUMADA bitha SUKSES Kirim Barang Kimia Aluminium Sulfat Cair ke Costumer

CV. LUMADA bitha SUKSES Kirim Barang Kimia Aluminium Sulfat Cair ke Costumer 

Inilah Perusahaan  CV LUMADA bitha SUKSES yang bergerak bidang (General Trading ~ Chemicals ~ Transportation ~ Manpower Service)Jika anda berminat dapat menghubungi Marketing (021) 557 52 101 atau (021) 961 52 111 atau (021) 991 52 111 atau (021) 948 02 111 atau 08181 52 111 atau 0812985 52 111 atau email lumada.bsukses@yahoo.co.id atau klik website : http://lumada-group.com atau http://lumada-group.blogspot.com atau http://indonetwork.co.id/lumada-group atau http://olx.co.id/user/kernol.com

Video Aku

Video Aku

Keluarga Main TimeZone di Lippo Karawaci Tangerang

Keluarga Main TimeZone di Lippo Karawaci Tangerang

Kamis, 27 Maret 2014

PDIP: Megawati Tak Akan Cawe-cawe Jokowi

Jokowi Belum Pikirkan Calon Wakilnya  

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Effendi Simbolon menjamin bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bukanlah calon presiden boneka atau hanya menjadi kepanjangan tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 
Menurut Effendi, anggapan sejumlah pihak bahwa Jokowi bakal diintervensi Mega jika kelak menjadi presiden tak akan pernah terjadi. "Jangankan ke presiden, ke gubernur-gubernur yang berasal dari PDIP saja Mega tidak penah intervensi," katanya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu, 22 Maret 2014. (Baca: Sindir Jokowi Lagi, Prabowo: Kau Pembohong, Maling).

Effendi mengatakan Mega hanya akan memberikan garis-garis besar partai kepada kader Partai Banteng yang menjadi pemimpin di pemerintahan, misalnya kader yang menjadi gubernur. "Demikian juga nanti kalau Pak Jokowi menjadi presiden," ujar Effendi.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto meminta rakyat menetapkan pilihan yang benar dalam pemilu mendatang. "Kalau salah memilih, rakyat tidak hanya akan sengsara pada lima tahun berikutnya, tapi hingga anak-cucunya," katanya di Sragen, Jawa Tengah, Ahad, 16 Maret 2014. (Baca: Jokowi: Abraham Samad Pantas Jadi Presiden).

Secara khusus, Prabowo meminta kader Gerindra dan masyarakat tidak memilih koruptor serta yang berwatak Kurawa atau Sengkuni dalam pemilihan presiden. "Juga jangan memilih capres boneka," ujarnya. Pernyataan ini menyindir Jokowi. Jokowi dinilai hanya menjadi kepanjangan tangan Mega.
Pernyataan tersebut diulangi lagi oleh Prabowo saat diwawancarai wartawan setelah berorasi. Prabowo mengingatkan masyarakat agar memilih presiden yang Pancasilais, berani memberantas korupsi, tidak tunduk pada kekuatan asing, dan tidak menjadi boneka orang lain. (Baca: Jokowi: Saya itu Ndeso, Miskin Koneksi).

PRIHANDOKO

Jokowi: Masyarakat Sudah Pintar Memilih

Jokowi: Masyarakat Sudah Pintar Memilih

Jakarta (Antara) - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo (Jokowi) menilai masyarakat saat ini sudah pandai memilih, sehingga kampanye dengan cara saling menjelekkan tidak akan efektif.

"Masyarakat tidak bodoh. Mereka sudah pintar, sudah bisa memilah-milah," kata Jokowi usai makan siang di daerah Cipayung, Jakarta Timur.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi terkait kekhawatiran sejumlah pengamat jika nanti Jokowi terpilih menjadi presiden maka dia akan menjadi pemimpin boneka yang dikendalikan pihak-pihak lain.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan dirinya sudah terbiasa menerima kritikan dari berbagai pihak termasuk lawan politik saat mengikuti pemilihan kepala daerah.
"Saya sudah berkali-kali ikut pilihan. Pilkada Solo, Pilgub di Jakarta, kalau diejek-ejek ya sudah biasa," katanya.

Jokowi menyatakan dirinya tidak ingin terjebak dalam skenario politik saling serang dalam pemilu 2014.
"Saya tidak akan menanggapi hal seperti itu. Kalau mau nyerang, silakan. Mau jelek-jelekin silakan, karena masyarakat tidak bodoh, sudah pintar, sudah bisa memilah-milah," katanya.
Suasana panas menjelang pemilu sudah mulai terasa. Aksi saling sindir antar-capres sudah dimulai.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga calon presiden dari partai tersebut, Prabowo Subianto, dalam orasi kampanye perdana, Minggu (16/3) di Sragen Jawa Tengah meminta agar masyarakat tidak memilih pemimpin boneka.

"Jangan mau dipimpin orang-orang koruptor carilah pemimpin yang bersih dan memikirkan rakyatnya dan jangan mau juga dipimpin oleh orang yang suka bohong, boneka-boneka asing karena Indonesia akan terus miskin," kata Prabowo dalam orasinya.(tp)

Jokowi Akui Tugas Presiden Berat

Jokowi Akui Tugas Presiden Berat

Sukabumi (Antara) - Calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widoo (Jokowi) mengaku merasa berat saat ditunjuk menjadi capres. Â 
"Jadi seorang presiden itu tidak gampang. Oleh sebab itu saya tidak menyambutnya dengan suka cita. Sebab itu tugas yang maha berat, tapi saya meyakini dengan dukungan bapak ibu saya yakin bisa berhasil," kata Jokowi di depan ratusan relawan dan simpatisan PDI-P di Sukabumi, Kamis (27/3) malam.  Â Ã‚ 
Lebih lanjut Jokowi mengatakan rakyat saat ini menginginkan perubahan. Oleh sebab itu dirinya lebih memilih mendekati rakyat dengan ketulusan hati dari pada melakukan kampanye dengan dana besar. Â Ã‚ Ã‚ 
"Saya gak bisa kasih apa-apa yang berupa materi karena yang saya punya hanya kemampuan. Mungkin yang lain sudah siap uang triliunan, sudah pasang iklan tiap malam di TV. Kita sampai sekarang belum. Baliho satupun belum terpasang," katanya. Â Ã‚ Ã‚ 
Namun Jokowi yakin, dengan semangat para relawan dan simpatisan, dirinya pasti bisa memenangkan pilpres. Â Ã‚ Ã‚ 
"Jangan bayangkan Jokowi itu gagah. Saya ya begini ini. Apa adanya. Tidak ada uang. Tampang saya ya beginilah, tapi masih lebih ganteng dari Tukul," katanya tertawa. Â Ã‚ Ã‚ 
Jokowi menyampaikan penunjukan dirinya menjadi calon presiden dari PDI-P oleh Ketua Umum PDIP Megawati pada Jumat 14 Maret 2014 di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara. Â Ã‚ Ã‚ 
"Memang saat deklarasi itu sederhana sekali. Saya hanya sendirian tidak didampingi tokoh-tokoh besar. Hanya ada saya dan bendera Merah Putih. Karena saya percaya koalisi kita adalah koalisi rakyat," katanya. Â Ã‚ Ã‚ 
Jokowi juga mengingatkan pentingnya memenangkan pemilu legislatif (pileg) karena jika perolehan suara di parlemen kecil maka potensi lobi-lobi kebijakan selalu ada. Â Ã‚ Ã‚ 
"Percuma kalau jadi presiden tapi di dewan suaranya kecil. Akan berat mengelola negara sebesar ini dengan parlemen kecil," katanya.(rr)

Aku bersama Mama dan Abang Gernhard Main TimeZone

Aku bersama Mama dan Abang Gernhard Main TimeZone

Rabu, 26 Maret 2014

Video Gernhard Matthew Panjaitan Main Basket

Video Gernhard Matthew Panjaitan Main Basket

Video Aku

Video Aku

Ini perintah Mega ke Jokowi jika terpilih menjadi presiden


Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menjadi capres yang bakal diusung PDIP di Pilpres 2014. Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi perintah singkat kepada Jokowi soal pencapresannya.
Ini perintah Mega ke Jokowi jika terpilih menjadi presiden

Ini 3 Mandat Mega soal pencapresan Jokowi

"Perintah singkat Bu Ketum ke Jokowi, menjaga NKRI dan kemajemukan bangsa, menjaga UU 45 serta Pancasila. Di samping itu, harus menjalankan Trisakti dalam setiap keputusan politik," kata Tjahjo dalam jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (14/3).

Selain itu, Mega memerintahkan Jokowi untuk menyejahterakan rakyat. "Pak Jokowi harus menyejahterahkan rakyat Indonesia. Harus mengawal politik pro rakyat menuju Indonesia hebat," katanya.

Seperti diketahui, Megawati Soekarnoputri telah resmi memberikan mandat kepada Jokowi untuk maju menjadi calon presiden. Amanat itu diberikan dalam bentuk surat perintah harian.

"Saya ketua umum PDIP kepada seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai mata adil, keadilan dan kejujuran di mana pun kalian berada," ujar Puan membacakan mandat Mega di DPP PDIP, Lenteng Agung.

Berikut isi mandat tersebut:

1. Dukung Bapak Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDIP
2. Jaga dan amankan pemilu legislatif, TPS-TPS dan proses penghitung dari kecurangan dan intimidasi
3. Teguh dan mengawal demokrasi di Republik Indonesia tercinta.

Bersama Keluarga main TimeZone di Lippo Karawaci Mall

Bersama Keluarga main TimeZone di Lippo Karawaci Mall

Video Aku

Video Aku

Ahok Akui Diwarisi Jokowi Jurus Menahan Diri

Ahok Akui Diwarisi Jokowi Jurus Menahan Diri
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah diturunkan ilmu atau warisan dari Joko Widodo jika dia menjadi gubernur nanti. Apakah ilmu dan warisan itu?
"Ilmu menahan diri," kata Ahok--begitu Basuki biasa disapa--di Balai Kota, Rabu, 26 Maret 2014. "Artinya, kalau biasa marah dengan gebuk meja sebanyak 30 kali, jadi tiga kali saja. Kan, bisa menahan 27 kali tuh ha-ha-ha," ujarnya. (Baca: Dianggap Galak, Ahok: Apa Saya Kurang Lembut?)
Ahok bercerita, Gubernur Jokowi, sapaan Joko Widodo, memberi wejangan kepadanya untuk lebih bisa mengontrol dan meredam emosi kepada anak buahnya yang bandel. "Enggak usah marah-marah lagi, tapi langsung 'hilangkan'," ujarnya. (Baca juga: Ahok: Mafia di DKI Ibarat Jeruk Makan Jeruk)
Adapun maksud kata "hilangkan" itu, menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, adalah "Langsung copot (pecat) saja, jangan marah-marah lagi," ujarnya. Hal itu disampaikan Jokowi jika ada anak buahnya yang kerja tidak beres. (Baca: Beda Cara Marah Ahok dan Ali Sadikin)
REZA ADITYA

Sayap PKS Tolak Ahok Jadi Gubernur

Sayap PKS Tolak Ahok Jadi Gubernur
TEMPO.CO, Jakarta - Belum juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo lengser dari posisinya di Ibu Kota, sudah ada pihak yang keberatan jika Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama naik pangkat menjadi gubernur. Organisasi sayap Partai Keadilan Sejahtera yang terdiri dari Gerakan Pemuda Keadilan (Gema Keadilan), Garda keadilan, dan Benteng Muda PKS menyatakan tak ingin Jakarta dipimpin figur seperti Ahok. (Baca: Jokowi Nyapres, Pilih Opsi Cuti atau Non-aktif?)
Alasannya, mereka keberatan dengan kinerja dan gaya komunikasi Ahok selama 1,5 tahun menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ketua Umum Gema. Keadilan, Ronald Darmasyah mengatakan sikap itu diambil setelah mereka melakukan survei pada 20-24 Maret 2014. (Baca: Jika Jadi Gubernur, Ahok Tak Takut Dimakzulkan DPRD)
"Ternyata 93 responden menyatakan tidak siap dipimpin oleh Ahok," kata dia di galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Selasa, 25 Maret 2014. Menurut mereka, 24 persen responden menilai Ahok sebagai pribadi yang belagu, sombong, dan merasa paling pintar. Survey itu, kata dia, dilakukan dengan mewawancarai 300 orang secara tatap muka dan 1.289 orang mengisi kuisioner online. Pertanyaan yang diajukan terdiri dari pertanyaan terbuka dan tertutup kepada warga di lima wilayah Kota Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu. (Baca:  Ahok Tiru Dua Gaya Jokowi)
Selain itu Ahok juga dinilai tidak simpatik dan tidak berbudi pekerti, tidak berbudaya dan beretika sebagai orang beragama. "Ahok juga dinilai biasa menyalahkan anak buah dan orang lain serta tidak menghormati pendapat orang," katanya. (Baca: Demi Konstitusi, Ahok Cuek Disebut Galak dan Dianggap Galak, Ahok: Apa Saya Kurang Lembut?)
Ronald juga mengatakan respondennya khawatir jika Ahok menjadi gubernur akan ada program yang ekslusif dan sektarian, ketidakharmonisan kerja di Pemprov DKI Jakarta, dan ada kemunduran moral. "Mereka khawatir perjudian dan prostitusi akan semakin marak dan dikesampingkannya aktivitas keagamaan," katanya. Selain itu, Ahok dikhawatirkan akan menghilangkan kearifan budaya Betawi dan menjadikan Jakarta lebih hedonis. Menurut Ronald, pandangan ini akan diajukan ke Dewan Pengurus Pusat PKS. Mereka juga akan mengumpulkan ormas lain yang memiliki pendapat serupa. (Baca: Jadi Gubernur, Ahok Harus Waspadai Hal-hal Ini)
Ditemui secara terpisah, Wagub Basuki Tjahaja Purnama mengatakan dia tak heran jika ada warga yang menolak dirinya. Tapi PKS harus bisa mempertanggungjawabkan hasil survei itu. "Kalau perolehan suara mereka tak sampai 10 persen di pemilu legislatif ini, mereka harus meralat pernyataan itu," kata Basuki, Selasa. (Baca:Nyapres, DPRD: Jokowi Tak Perlu Mengundurkan Diri)

ANGGRITA DESYANI | NINIS CHAIRUNISA