Selasa, 27 Agustus 2013
Berangkat ke Gereja HKBP Tangerang Kota
Senin, 26 Agustus 2013
Jokowi Tepis Komentar Foke Soal Jakarta Terancam Bangkrut Seperti Detroit
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko
Widodo menepis komentar mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo yang
mengingatkan ancaman kebangkrutan Jakarta seperti kota Detroit, Amerika
Serikat lantaran terlalu berat menanggung beban keuangan."Jauh lah. Kita ini bukan Detroit. Income kita juga besar," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Senin (26/8/2013).
Pria yang akrab disapa Jokowi ini bahkan mengungkapkan pemasukan di Jakarta lebih baik dari pemasukan Indonesia. Jokowi juga menyebut akan berusaha memperbaiki pelayanan dalam hal perizinan.
"Misalnya pelayanan perizinan bisa kami perbaiki dan bisa dipersepsikan positif oleh dunia usaha. Saya kira itu kita akan lebih bagus lagi," ucap Jokowi.
Sebelumnya, Foke dalam acara Halal Bihalal yang digelar di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/8/2013) mengatakan pemerintah provinsi jangan sampai salah mengambil keputusan dalam mengambil kebijakan. "Saya bukan bicara Jakarta saja, tapi semuanya. Kalau salah manajemen, maka dia (kota) menghadapi skenario yang ujungnya kebangkrutan," kata Foke.
Kuncinya Adalah Disiplin
Upaya Indonesia merebut kembali kejayaan bulutangkis yang telah lama hilang menunjukkan hasil cerah, berkat disiplin yang diterapkan pelatih dan dipatuhi pemain.
Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad, pasangan ganda campuran Indonesia, misalnya, tahun ini merebut gelar juara dunia setelah mengalahkan pasangan terkuat Xu Chen dan Ma Jin di Guangzhou, Cina, pada 11 Agustus 2013 melalui pertarungan penuh drama 21-13, 16-21, 22-20.
Bagi Butet — panggilan akrab Liliyana — ini adalah gelar juara yang ketiga. Pemain kelahiran Manado, 9 September 1985 ini sebelumnya meraih gelar juara pada tahun 2005 dan 2007 saat masih berpasangan dengan Nova Widianto (ketika ajang bergengsi ini masih diselenggarakan dua tahun sekali).
Liliyana kini adalah bagian penting sejarah bulutangkis Indonesia. Dia merupakan pemain putri ganda campuran yang pertama menjadi juara dunia tiga kali (sedangkan pemain putra ganda campuran yang menorehkan catatan serupa adalah Park Joo Bong, pemain legendaris asal Korea).
Sejak menggenggam gelar juara All England 2013, Liliyana memang bertekad meraih gelar juara dunia sejak awal. Dan semesta pun seperti mendukungnya. Bukan mustahil bila dia dapat membawa pulang medali emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
Tetapi bagaimanapun, prestasi Liliyana amat bergantung pada lingkungan. Seperti Anda bisa lihat, dari 2007 ke 2013, Liliyana harus menanti enam tahun untuk bisa merasakan kembali gelar juara dunia. Tentu jangka waktu yang tidak sebentar.
Di bawah asuhan tangan dingin pelatih ganda campuran Richard Mainaky, Liliyana kembali melambung.
Richard Mainaky dikenal sebagai salah seorang pelatih Pelatnas Cipayung yang kawakan. Richard memahami bahwa dalam beberapa tahun belakangan, sektor ganda campuran atau ganda putra mendapat beban ekstra guna menyelamatkan Indonesia dari jurang kekalahan, dan dia tidak mau mengecewakan.
Tahun lalu di Olimpiade 2012, anak-anak asuh Richard memang tak bisa mewujudkan harapan membawa pulang medali. Tapi dia tak mau lama-lama meratapi nasib. Hasilnya, sepanjang tahun 2013, ada empat gelar bergengsi yang berada di tangan Tontowi/Liliyana.
Kuncinya hanya satu: disiplin.
Richard memiliki aturan main yang cukup ketat terkait jadwal latihan. Dia menekankan agar hari latihan digunakan sepenuhnya untuk berlatih pada pagi dan sore hari. Saat jeda istirahat, ayah satu anak ini selalu memastikan para pemain tetap berada di pusat pelatihan.
Meski sederhana, pengaturan waktu semacam ini terbukti penting dalam menjaga kondisi fisik atlet.
Disiplin yang diterapkan Richard juga diperkokoh saudaranya, Rexy Mainaky, yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI. Rexy kerap meminta para pemain agar tidak banyak menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan saat sedang bertanding di luar kota atau luar negeri.
Di kepengurusan PBSI sebelumnya, disiplin seperti ini sulit ditegakkan. Richard mengatakan, dulu tidak jarang ada atlet yang memanfaatkan waktu istirahat siang (atau di malam hari) untuk meninggalkan Cipayung.
Disiplin ketat yang diterapkan Richard dan Rexy, dan dipatuhi pemain, telah berbuah manis. Ganda campuran terbukti dapat mempertahankan prestasi dan bahkan memacu diri dalam mencapai hasil terbaik.
Selanjutnya, kita tunggu gebrakan dari pemain ganda campuran lainnya agar prestasi ini tidak berhenti di Tontowi dan Liliyana saja.
Minggu, 25 Agustus 2013
Kamis, 08 Agustus 2013
Rabu, 07 Agustus 2013
Inilah Video Perjalanan Jakarta ~ Medan
Gernhard Main TimeZone naik Mobil-mobilan
Gernhard Main Mobil-mobilan
Gernhard Matthew Panjaitan XVI Main Mobil-mobilan tetapi sayang mobilnya lambat..... maka perlu diganti !!!!
Menjelang penampilan Progresive Trio di Acara Natal Punguan Tobing Se ~ Tangerang
Video Gernhard main drum dan sambil nyanyi .... lucu deh ....
Selasa, 06 Agustus 2013
1 Petrus 3 : 10 – 11
JAUHI YANG JAHAT DAN LAKUKAN
PERDAMAIAN
Kejahatan adalah merupakan perbuatan
yang selalu ada sepanjang sejarah hidup manusia, mulai dari kecil nasehat untuk
tidak melakukan perbuatan jahat telah kita dengar dari orang tua, demikian seterusnya
ke generasi berikutnya. Bukan tanpa alasan, bahkan dalam ayat 10 dikatakan
siapa yang mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, harus menjaga
lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Lidah tak bertulang ternyata bisa
menimbulkan kejahatan, dia bekerjasama dengan bibir maka perbuatan menipu bisa
terjadi apalagi pada saat iman lemah atau goyah. Oleh karena itu nas ini telah
mengingatkan kita untuk menjaga ucapan yang dikeluarkan setiap hari,
pengendalian diri sangat berperan penting dalam kehidupan. Tuhan mengatakan tenangkan
hatimu supaya engkau bisa berdoa karena dalam ketenanganlah kita bisa berdoa
dan iman menjadi teguh.
Damai adalah suasana hati yang
dinaungi Roh Kudus, dia akan hilang dihati jika kita membiarkan pikiran yang
menguasainya. Karena pikiranlah maka kejahatan itu bisa terjadi. Selalu Tidak
menutup kemungkinan kalau suara hati diabaikan oleh pikiran maka akan
menimbulkan kejahatan. Kita harus menjauhi yang jahat dan selalu melakukan yang
baik dan berjuang dengan sungguh – sungguh (ayat 11). Untuk itu berdamailah
dengan hatimu supaya kita juga bisa berdamai dengan orang lain. Carilah damai
itu dimanapun kita berada. Amin (KAP)
Kimia Soda Ash Dense Ansac USA
Kimia Soda Ash Ansac USA
Inilah Perusahaan CV LUMADA bitha SUKSES yang bergerak bidang (General Trading ~ Chemicals ~ Transportation ~ Manpower Service)Jika anda berminat dapat menghubungi Marketing (021) 557 52 101 atau (021) 961 52 111 atau (021) 991 52 111 atau (021) 948 02 111 atau 08181 52 111 atau 0812985 52 111 atau email lumada.bsukses@yahoo.co.id atau klik website : http://lumada-group.com atau http://lumada-group.blogspot.com atau http://indonetwork.co.id/lumada-group atau http://kernol.tokobagus.com
Imamat 19 : 18
KASIHILAH SESAMU
MANUSIA SEPERTI DIRIMU SENDIRI
Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk
tidak menuntut balas dan menaruh dendam terhadap sesama manusia, walau sebesar
apapun perkaranya. Sungguh berat untuk menerima pengajarannya, bahkan lebih
tegas lagi dalam nas ini kita diminta untuk bersikap mangasihi sesama manusia
seperti diri sendiri. Banyak orang yang saling mengasihi tetapi juga tidak
sedikit orang yang mengabaikannya.
Mengasihi yang dimaksud dalam ayat 18
berkaitan dengan perasaan cinta kasih kepada orang lain, tidak terbatas pada
saudara sekandung , orang tua, anak atau teman. Tetapi lebih dari pada itu
Tuhan menghendaki kita mengasihi siapapun dia orangnya, yaitu sesama manusia. Salah
satu kelemahan kita sulit menjalankannya, karena dipengaruhi oleh pikiran yang
menghitung untung atau rugi dalam mengasihi. Padahal kita harus mampu berbuat
untuk orang lain bukan karena kita memiliki lebih banyak atau lebih mampu melainkan
karena memang kita saling membutuhkan satu sama lain, apalagi dalam kehidupan
bermasyarakat, tentu harus mampu menjaga keseimbangan.
Dalam kenyataan ada banyak kasus
pembunuhan yang diputuskan pengadilan tidak dapat diterima oleh keluarga korban
karena merasa putusan yang lakukan oleh hakim tidak adil sehingga dendam dari
keluarga yang ditinggalkan terhadap terdakwa sangatlah membara, dirinya
dikuasai oleh iblis sehingga marahnya tidak terkendalikan, nyawa harus dibalas
dengan nyawa demikianlah pernyataan sebagian keluarga. Kita juga banyak
menghadapi pergumulan dan ketidakadilan dalam kehidupan ini, namun kita harus
setia akan Tuhan tanpa alasan diperlakukan tidak adil karena yang adil hanyalah
Tuhan. Hadapilah semua dengan senyum dan tidak bercela dihadapan Tuhan. Amin (KAP)
Langganan:
Postingan (Atom)