JAKARTA – Ratusan purnawirawan jenderal dan perwira menengah TNI
kembali menyatukan barisan untuk ‘menjatuhkan’ atau melengserkan
kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Alasannya, para
jenderal itu, pemerintahan SBY tidak bisa lagi diharapkan
mensejahterakan rakyat, menegakkan hukum, memberantas korupsi, dan
persoalan bangsa lainnya. Informasi yang diterima, sekitar 150
purnawirawan TNI berkumpul di Jakarta, dan hadir dalam pertemuan ini
antara lain Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto, Mustahid Astari, Tommy
(PETA). Ketiganya mengatasnamakan dari Gerakan Revolusi Nurani (GRN).
Dalam pertemuan itu dikeluarkan pernyataan Tri Komando Nurani:
Turunkan SBY dengan mobilisasi umum, Bentuk Dewan Revolusi Rakyat, dan
Kembali ke UUD 1945 asli. “Sebanyak 150 purnawirawan itu sudah sepakat
untuk melengserkan pemerintahan SBY dengan mobilisasi umum,” kata Indro
Tjahyono yang dikenal dekat dengan sejumlah jenderal purnawirawan,
Selasa pagi (20/12). Menurutnya, pertemuan 150 purnawirawan TNI itu
disambut 20 jenderal lainnya, termasuk Jenderal (Purn) Prabowo Subianto
dengan membuat aksi keprihatinan bangsa pada pertengahan Desember ini.
“Prabowo dkk menyatakan aksi keprihatinan terhadap kondisi bangsa
saat ini, dan hal ini sah-sah saja. Tapi, kalau 150 purnawirawan itu
sudah clear, artinya menjatuhkan SBY secara inkonstitusional,” ujar
Indro. Menurut Ketua DPP Hanura, partai yang didirikan mantan Panglima
TNI Jenderal (Purn) Wiranto ini, para purnawirawan itu juga menyatakan
optimis pemerintahan SBY tidak akan sampai 2014. “Itulah sebabnya mereka
terus melakukan penggalangan kepada rakyat untuk mengkritisi
pemerintahan SBY, yang pada akhirnya melakukan aksi penggulingan,” ujar
Indro.
Sementara itu, mantan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat,
Mayor Jenderal Purnawirawan Saurip Kadi sangat mendukung langkah para
Jenderal senior Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) yang akan
berkumpul di Bandung, Jawa Barat pada perengahan bulan Desember nanti.
“Saya sangat mendu-kung langakah para Jenderal senior SBY tersebut.
Kalau bukan senior, siapa lagi yang akan mengingatkan SBY,” kata Saurip
Kadi dalam perbincangannya dengan Teraspolitik.com melalui telepon
selularnya, Jum’at (25/11).
Kecewa Diinformasikan, selain Tyasno dkk dari GRN, dari kelompok
jenderal lain, sekitar 19 orang, juga kerap berkumpul di rumah Jenderal
(Purn) Luhut B Panjaitan, Jenderal (Purn) Jhony Lumintang, Jenderal
(Purn) Fahrur Rozi, dan lainnya. “Mereka sering berkumpul di rumah
Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan yang juga mantan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Reformasi masa Presiden
Abdurrahman Wahid,” kata Ketua MK Mahfud MD, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, para jenderal itu menyatakan kecewa dengan pemerintah.
“Beberapa mantan jenderal yang sering bertemu di rumah Luhut
Panjaitan antara lain, Letnan Jenderal purnawirawan Jhony Lumintang,
Jenderal purnawirawan Fahrur Rozi, Letjen (Purn) Agus Wijoyo, Jenderal
(Purn) AM Hendropriyono, dan Letjen (Purn) Kiki Syahnakri. “Setidaknya
ada sekitar 19 para purnawirawan jenderal yang kerap bertemu di kediaman
Luhut Panjaitan. Mereka mengatakan, pemerintahan ini mengecewakan.
Pemerintahan ini lambat,” ujar Mahfud, yang juga mantan Menteri
Pertahanan. Hal senada juga dikemukakan mantan Wakil Panglima TNI,
Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, menurutnya, para mantan jenderal
sering melakukan pertemuan. “Para jenderal itu hampir setiap hari
berkumpul dan bertemu, karena mereka berkantor di gedung yang sama, di
Kuningan, Jakarta,” ujar Fahrul.
Sumber : Harian Terbi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar